PRINGSEWU - Meski namanya nyaris tidak pernah menjadi sorotan di panggung politik, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pringsewu mendadak heboh dengan munculnya tokoh muda NU potensial yang biasa disapa "Gus Sihab".
H. Sihabullah Muzaki, LC., SH., MA, putra kelahiran Pringsewu Selatan pada 9 Oktober 1992, kini telah menikah dengan Hj. Linda Astuti, S.AB, dan dikaruniai dua putri.
Gus Sihab adalah putra dari ulama Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu, KH. Fauzi, dan Hj. Siti Munawaroh, yang mendirikan Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan.
Pendidikan dasar Gus Sihab dimulai di SD Negeri 04 Pringsewu, kemudian MTs Negeri 01 Pringsewu, dan melanjutkan ke Madrasah Aliyah Ma’arif Nahdhatul Ulama di Kota Blitar, Jawa Timur. Karir akademiknya cemerlang dengan meraih beasiswa di Universitas Al-Ahgaf Hadhramaut Yaman, STAINU Jakarta (konversi), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan IMSIU Riyadh Saudi Arabia.
Di samping pendidikan formal, Gus Sihab juga menempuh pendidikan informal di banyak lembaga, termasuk Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Al-Amin Kalianda Lampung Selatan, Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan Pringsewu, Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar, Al-Ma’had Al-I’dadi Al-Ahgaff Cijulang Bogor, Al-Ma’had Al-Islami Dar Al-Ghuraba’, dan Ribath Tarim, Hadhramaut Yaman.
Dengan latar belakang pendidikan yang panjang, Gus Sihab memiliki ideologi keagamaan dan kebangsaan yang kuat. Ia mendedikasikan intelektualitasnya untuk mendirikan wadah-wadah pemikiran seperti forum ilmiah Majelis Musyawarah Ma'ahid (M3) yang menghimpun pondok pesantren se-Provinsi Lampung. Forum ini bertujuan membangun paradigma santri agar tidak terkungkung pada pemikiran kaku dan sempit, serta menyadari kemajuan zaman yang serba digital.
Di dunia sosial politik, Gus Sihab terinspirasi oleh banyak keluarga yang sudah berkarir di politik, seperti Munir Abdul Haris yang menjadi senator DPRD Provinsi Lampung 2024-2029 melalui fraksi PKB, Aliful Ma’rifah, S.Sos.I sebagai ketua DPC PKB Kabupaten Lampung Selatan, dan H. Ahmad Mufti Salim, Lc., MA sebagai Ketua DPW PKS Lampung.
Gus Sihab menjadi salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama yang patut diperhitungkan di Kabupaten Pringsewu. Selain menjadi penggerak Nahdlatul Ulama, ia juga mengasuh ratusan santri di Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan dan Majelis Ngaji & Sholawat Pringsewu.
Motivasi Lahirnya Majelis Sholawat
“Agama adalah perekat sosial masyarakat multikultural. Pringsewu, sebagai realisasi program transmigrasi nasional, memiliki masyarakat yang heterogen. Ini adalah kekuatan kita dalam membangun kebersamaan dalam keragaman, ” kata Gus Sihab.
Baca juga:
Zainal Bintang: Dimana Itu Kearifan Lokal?
|
Kenapa Diberi Nama Majelis Ngaji & Sholawat
Majelis NGASHO adalah miniatur dari keragaman sosiokultural masyarakat Pringsewu. "Lebih dari 1.000 orang dari berbagai latar belakang hadir dalam rutinan mingguan majelis ini. Fleksibilitas dan intuisi dalam menangani isu-isu sosial-keagamaan adalah semangat kami menjawab pertanyaan dari jamaah, " ujarnya.
Sosok Penting dalam Majelis Sholawat
"Saya bersama Al Habib Utsman bin Salim Al Jufri meramu kegiatan ilmiah-spiritual ini dengan pembacaan kitab Simtudh Dhuror, mengenalkan lebih jauh sosok Nabi Muhammad SAW, " tandasnya. Dengan alunan alat musik tradisional hadroh, kami menyenandungkan syair-syair cinta dan semangat nasionalisme. Setelah pembacaan biografi Nabi, acara dilanjutkan dengan pembacaan yurisprudensi hukum Islam atau Ilmu Fikih untuk mengawal keabsahan ibadah jamaah setiap hari, ” tutupnya kepada awak media melalui sambungan WhatsApp saat melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Mekah. (Red)